Keluarga H.Y. Hartiyo tinggal di kaki Gunung Kelir, sebuah gunung kecil bersebelahan dengan Gunung Telomoyo. Nama desanya adalah Desa Brongkol Kecamatan Jambu Ambarawa Kab. Semarang. Desa Brongkol terkenal dengan buah Duren, yang berbuah melimpah di bulan Januari, Februari dan Maret. Nah kalau anda ingin merasakan lezatnya Duren Brongkol bisa pesen lewat saya.
Perkawinan suci yang diberkati Allah pada bulan Februari 1961 di Gereja Katolik Magelang antara Eyang Herman Yosep Hartiyo dan Theresia Inwidiyarti dikaruniai 8 (delapan) Anak terdiri dari 6 Laki-laki dan 2 Perempuan, Jumlah cucu 18(delapan belas) orang, 16 Laki-laki dan 2 Perempuan. Hebat okeh anak lanang. Fl. Tyas Eko Raharjo, STS
- Rob. Tyas Dwi Prabowo, Amd, Akt
- M. Tyas Tri Arsoyo, SH, M.Si
- Y. Tyas Catur Pramudi, S.Si, M.Kom
- Rosalia Suciningtyas
- Yohanes Tyas Endratno
- Yovita Diana Ratnaningtyas, S.Kom.
- Oscar Tyas Brahmantyo
Eyang H.Y. Hartiyo sangat bahagia dan bersyukur atas karunia Allah berupa anak-anak yang mampu berdikari dan tetap "Ajrih asih marang Gusti", mempunyai semangat mangrasul dan menjadikan karya sebagai usaha untuk memuliakan Nama Allah, dan selalu memberi wejangan untuk tetap setia "Nderek Gusti Yesus" dalam kondisi apapun, serta tidak lupa menjalin ikatan batin dengan "Ibu Maria" dalam doa "Sembah Bekti dan Novena". Eyang menasehati kepada anak-anaknya dalam pekerjaanya agar selalu "jujur lan temen", bersikap "lembah manah andap asor", dan mengutamakan manfaat daripada materi. Hidup itu sejauhmana anda bermanfaat untuk sesama, bukan seberapa materi yang mampu anda kumpulkan.
Eyang bekerja sebagai guru setelah lulus dari SGA Donsbosco Semarang tahun 1956 pernah sebagai kepala sekolah di SD Negri sulang Rembang, kemudian SD Negri Magelang dan terakhir sebagai Guru SMP Pangudi Luhur Ambarawa (1963 s/d 1992).




